PROFILE

PROFIL DESA

Gambaran Umum Desa

Desa Peguyangan Kangin merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Denpasar Utara Kota Denpasar. Dengan luas wilayah 501 Hektar dan Ketinggian dari permukaan laut 66 mdpl. 

 

Batas Sebelah Utara : Desa Sibang Kabupaten Badung

Batas Sebelah Selatan : Kelurahan Tonja Kota Denpasar

Batas Sebelah Timur : Kelurahan Penatih Kota Denpasar

Batas Sebelah Barat : Kelurahan Peguyangan Kota Denpasar

 

Desa Peguyangan Kangin Terdiri dari 11 Dusun yaitu :

1. Dusun Cengkilung : 24,74 Ha
2. Dusun Kedua : 123,36 Ha
3. Dusun Jenah : 75,58 Ha
4. Dusun Ambengan : 62,45 Ha
5. Dusun Kayangan : 15,61 Ha
6. Dusun Peninjoan : 57,89 Ha
7. Dusun Bantas : 23,85 Ha
8. Dusun Jurang Asri : 42,58 Ha
9. Dusun Pengukuh : 43,15 Ha
10. Dusun Purnama Asri : 16,01 Ha
11. Dusun Tunjung Sari : 16,16 Ha

Versi Google Map : https://bit.ly/MapPeguyanganKangin

 

Sejarah Desa

Membicarakan tentang sejarah Peguyangan Kangin, hal lain tak akan lepas dan daerah Peguyangan secara keseluruhan, karena Peguyangan Kangin adalah merupakan bagian pecahan  dari Peguyangan induk (Kelurahan Peguyangan sekarang) namun sejarah terbentuknya Desa Peguyangan Kangin, Desa Peguyangan Kaja dan Kelurahan Peguyangan adalah amat erat hubungannya. Untuk hal ini kami akan mencoba untuk mengemukakan berdasarkan data baik yang tertulis maupun dan cerita/babad yang kami dapati dan penuturan orang tua sebagai berikut:

 

1. Prasasti yang ada di Pura Batan Celagi Banjar Belusung Desa Peguyangan Kaja.
Di sana ada catatan yang berbunyi “Sam Sat Set Kahyangan” secara umum artinya Pemuka yang memelihara Parhyangan dan para pengemong diharapkan setia untuk memeliharanya. Dari Parhyangan ini diperkirakan timbul nama Peguyangan.

2. Prasasti yang kita jumpai di Pura Batur Bantas.
Yang terdiri dan 1 lembar perunggu yang berbahasa Bali Kuno yang telah pernah dibaca oleh Bapak Ketut Ginama seorang yang ahli archeologi dimana lempengan prasasti tersebut hurufnya banyak yang rusak dan diperkirakan prasasti tersebut merupakan lembar yang ke empat dan diperkirakan dibuat pada abad 11. Disana hanya berisikan penghargaan dan pembebasan kepada pengemongnya dan peraturan-peraturan raja, dan tidak ditemui asal nama Peguyangan.

3. Menurut penuturan orang-orang tua yang belum kami temui sumber tertulisnya.
Mengatakan bahwa Peguyangan itu berasal dan kata Maguyang (makipu). Dimana waktu itu raja Panji Sakti menaiki kuda (asti) dari Denpasar/Badung menuju utara. Mengwi. Dimana setelah sampai di daerah perbatasan dengan kerajaan Mengwi, menemui daerah becek kuda beliau lalu makipu atau meguyang. Hingga daerah tersebut, daerah Pakipuan atau daerah Paguyangan lama kelamaan menjadi Peguyangan.

4. Peguyangan dalam kerajaan Bali Kuno.
Penemuan berupa candi-candi kecil yang kita jumpai di Pura Desa Peguyangan yang disebut “Pacung Gumi” atau “Cakra Wiwa” yang dibuat oleh Kebo Iwa yang kira-kira berarti “Kekuatan daerah atau cakra yang artinya memutar (menguasai) daerah atau yang memegang tampuk pemerintahan di daerah ini. Candi Kecil dan prasasti yang ada berasal dan pemerintahan Sri Jayapangus ±1170 Masehi. Melihat dari hal tersebut dapatlah disimpulkan bahwa pada jaman itu sudah ada pemerintahan kecil di Peguyangan ini.

5. Peguyangan Pada Jaman Penjajahan Belanda.
Mengenai pemerintahan raja kecil yang berkuasa di Peguyangan yang berada dibawah kerajaan Badung tidak banyak kami ketahui karena belum diketemukan data-data yang otentik/pasti. Pada tahun 1906 setelah Belanda menginjakkan kakinya di Badung, Raja Badung menyambut dengan senjata (perang). Dalam peperangan ini juga rakyat serta raja Peguyangan yang merupakan bagian kerajaan Badung turut mempertahankan hingga darah penghabisan. Setelahnya Badung kalah maka daerah ini juga menjadi jajahan Belanda.

 

Struktur Organisasi

 

VISI

Bersinergi membangun desa secara gotong-royong, berbasis teknologi informasi dengan mengedepankan kejujuran dan keadilan menuju pemerataan kesejahteraan yang berbudaya dan berakhlak mulia.

 

MISI

1. Mewujudkan pemerintahan desa yang jujur dan berwibawa.

2. Menciptakan pelayanan kepada masyarakat yang terintegrasi, ke seluruh perangkat desa, dengan mengedepankan teknologi yang berkembang pesat di masyarakat berbasis teknologi informasi.

3. Meningkatkan sumber daya yang ada dalam menciptakan pelayanan yang sistematis tepat sasaran serta menjunjung transparansi.

4. Melakukan kegiatan pelatihan dan keterampilan secara terintegrasi guna memaksimalkan management bagi aparatur desa dan komponen lainnya melalui kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait.

5. Meningkatkan sarana dan prasarana serta infrastruktur desa yang memadai.

6. Mewujudkan perekonomian dan kesejahteraan warga desa secara proporsional dengan menggali potensi-potensi desa yang belum terkelola dengan baik.

7. Meningkatkan kerukunan antarumat beragama dengan asas toleransi serta meningkatkan kebudayaan dengan menggali segala potensi yang ada di Desa Peguyangan Kangin.

About Us

The argument in favor of using filler text goes something like this: If you use arey real content in the Consulting Process anytime you reachtent.

Instagram